Metaphor: ReFantazio Siap Rilis, Game RPG Fantasi dari Kreator Persona

Metaphor: ReFantazio Siap Rilis, Game RPG Fantasi dari Kreator Persona

Dunia game RPG Jepang kembali bersiap menyambut karya ambisius terbaru dari tangan dingin kreator seri Persona. Dengan tajuk Metaphor: ReFantazio, game ini menjadi proyek original terbaru dari tim Studio Zero di bawah bendera ATLUS, dipimpin langsung oleh Katsura Hashino (sutradara Persona 3-5), bersama dengan Soejima Shigenori sebagai desainer karakter dan Shoji Meguro sebagai komposer musik.

Direncanakan rilis pada 11 Oktober 2025 untuk PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X|S, dan PC, Metaphor: ReFantazio telah menyita perhatian para pecinta JRPG di seluruh dunia sejak pengumumannya pertama kali di Xbox Showcase. Dengan estetika khas ATLUS, dunia fantasi politis, dan sistem pertarungan yang memadukan elemen turn-based dan real-time, game ini digadang-gadang sebagai penerus spiritual Persona dalam balutan dunia high fantasy.

1. Proyek Ambisius Setelah Persona 5

ATLUS dikenal sebagai pengembang yang konsisten dalam menyuguhkan RPG dengan narasi kuat dan karakter mendalam. Setelah kesuksesan global Persona 5, banyak yang bertanya: apa langkah selanjutnya?

Jawabannya datang dalam bentuk Metaphor: ReFantazio — RPG baru yang membawa filosofi gameplay dan storytelling khas Persona ke dunia yang sama sekali baru, yakni kerajaan fiksi bernama Euchronia yang sarat konflik sosial, perbedaan kelas, dan kekacauan politik.

Hashino menyatakan bahwa game ini akan menantang persepsi dan batasan genre JRPG tradisional, dengan dunia yang tidak hanya megah secara visual, tetapi juga menggugah secara ideologis dan emosional.

2. Dunia Fantasi Gelap dengan Elemen Politik dan Mitos

Berbeda dengan Persona yang berlatar kota modern Jepang, Metaphor: ReFantazio membawa pemain ke dunia dark fantasy yang dibentuk oleh kepercayaan, sihir, dan sistem monarki.

Kerajaan Euchronia sedang mengalami kekosongan kekuasaan setelah kematian raja, dan negara terpecah dalam konflik antar faksi. Sistem pemilu kerajaan — yang disebut “Royal Tournament” — menjadi ajang pertarungan politis dan literal untuk menentukan penguasa baru.

Pemain berperan sebagai seorang "anak buangan" misterius, yang memulai perjalanan untuk mengubah nasib dunia, sambil menelusuri kebenaran tentang dirinya dan mengungkap rahasia di balik sejarah kelam kerajaan.

Karakteristik dunia Euchronia:

  • Klasifikasi masyarakat berdasarkan "archetypes" spiritual.
  • Sistem kepercayaan yang menentukan takdir individu.
  • Konsep takdir dan pemberontakan menjadi tema sentral.
  • Bahasa universal khusus bernama "Glaven" digunakan dalam cerita — menciptakan nuansa dunia asing yang unik.

3. Visual Artistik: Perpaduan Persona dan Fantasy

Desain visual Metaphor: ReFantazio memukau dengan palet warna lembut dan desain karakter khas Soejima. Meski berlatar dunia fantasi, desainnya tetap modern dan stylish, mengingatkan pada gaya visual Persona namun dengan sentuhan medieval dan steampunk.

Setiap karakter memiliki busana dan simbolisme yang mencerminkan posisi sosial dan spiritualnya dalam dunia tersebut. Lingkungan seperti kastil mengambang, desa dalam gua, dan kota terapung menunjukkan kompleksitas desain dunia yang digarap dengan detail luar biasa.

4. Sistem Pertarungan: Perpaduan Turn-Based dan Real-Time

Metaphor: ReFantazio menawarkan sistem pertarungan hybrid, yang memungkinkan perpindahan dinamis antara real-time action dan turn-based strategy.

Fitur utama sistem pertarungan:

  • “Pre-emptive Strike” real-time: Pemain bisa menyerang musuh sebelum memasuki mode turn-based, memberi keuntungan awal.
  • “Archetype Awakening” system: Karakter dapat membuka kemampuan berdasarkan arketipe yang diwariskan — mirip dengan Persona dalam seri Persona, namun kini dalam wujud spiritual kelas.
  • Formasi tim dan posisi penting: Mirip dengan strategi RPG, posisi karakter memengaruhi efektivitas serangan dan pertahanan.
  • Interaksi luar pertarungan memengaruhi status dan strategi dalam pertempuran.

Dengan sistem ini, pemain tidak hanya terlibat secara teknis, tetapi juga strategis dan naratif, karena keputusan yang diambil dalam cerita dapat membuka archetype baru yang unik.

5. Archetype: Evolusi dari Persona

Salah satu sistem yang paling menonjol dalam Metaphor adalah Archetype System, yang menggantikan sistem Persona. Setiap karakter memiliki potensi spiritual tersembunyi yang disebut “archetype”, semacam jiwa pelindung atau identitas metafisik yang bisa diaktifkan.

Terdapat lebih dari 40 archetype berbeda, seperti:

  • The Seeker: cocok untuk karakter dengan keinginan kuat melawan takdir.
  • The Warden: berfokus pada pertahanan dan perlindungan tim.
  • The Mystic: arketipe yang fokus pada sihir dan pengendalian pikiran.

Setiap archetype bisa dikombinasikan, diubah, atau dikembangkan, menciptakan potensi kustomisasi karakter yang sangat dalam. Pemain juga dapat memperkuat arketipe melalui keputusan moral, hubungan sosial, dan pencapaian pribadi karakter.

6. Eksplorasi dan Dunia Terbuka Semi-Linear

Meski bukan dunia terbuka sepenuhnya, Metaphor mengusung konsep semi-open world, dengan area besar yang terhubung dan penuh aktivitas.

Aktivitas utama yang bisa dilakukan pemain meliputi:

  • Side quest bertema sosial dan politik: termasuk membantu kelompok miskin, menguak konspirasi bangsawan, dan menghadapi ketidakadilan.
  • Eksplorasi dungeon dengan elemen puzzle dan jebakan.
  • Interaksi NPC melalui sistem “Relation Gauge”, mirip dengan Social Link Persona.
  • Sistem waktu dan hari memengaruhi kejadian, event, dan misi eksklusif.

Lokasi seperti The Tower of Law, Fang Marsh, dan Capital Ruins memiliki atmosfer yang sangat berbeda dan membutuhkan pendekatan yang unik.

7. Musik Karya Shoji Meguro: Simfoni Fantasi dan Emosi

Sebagai komposer legendaris seri Persona, Shoji Meguro kembali memimpin departemen musik dalam Metaphor. Musik game ini disebut sebagai perpaduan antara orkestra epik, suara elektronik eksperimental, dan alunan etnik fantasy.

Beberapa musik yang sudah diperkenalkan antara lain:

  • “Wayfarer’s Calling” – lagu pembuka bernuansa grand dan penuh harapan.
  • “Trial of Sovereignty” – tema pertarungan intens dengan ritme industrial.
  • “Whisper of the Hollow” – lagu ambient misterius untuk dungeon.

ATLUS juga telah memastikan akan merilis soundtrack resmi baik dalam bentuk digital maupun koleksi fisik bagi para penggemar musik game.

8. Fitur Sosial: Relasi dan Pengaruh Politik

Metaphor: ReFantazio tidak hanya menonjolkan pertarungan, tetapi juga hubungan antarkarakter. Sistem Bonding memungkinkan pemain membentuk koneksi emosional dan strategis dengan karakter pendukung.

Setiap hubungan membuka cerita pribadi dan arketipe baru, serta memengaruhi posisi politik karakter dalam perebutan kekuasaan.

Pemain juga dapat:

  • Membangun fraksi politik dengan tokoh NPC.
  • Melakukan kampanye pengaruh publik.
  • Menyebarkan narasi dan rumor untuk memperlemah faksi lawan.

Sistem ini menciptakan pengalaman RPG yang benar-benar hidup, di mana kekuatan tidak hanya datang dari pedang, tetapi juga dari kepercayaan dan aliansi.

9. Versi dan Bonus Rilis

ATLUS telah mengumumkan beberapa edisi dari Metaphor: ReFantazio:

  • Standard Edition (Digital & Fisik)
  • Collector’s Edition: termasuk artbook eksklusif, CD soundtrack, pin arketipe, dan miniatur karakter.
  • Digital Deluxe Edition: termasuk akses awal 72 jam, kostum eksklusif, dan paket suara tambahan.

Game ini akan memiliki dukungan multi-bahasa termasuk Bahasa Inggris, Jepang, Prancis, Jerman, Korea, dan Indonesia.

10. Harapan dan Antusiasme Komunitas

Sejak diperkenalkan, Metaphor: ReFantazio telah menjadi pembicaraan hangat di kalangan gamer dan media. Banyak yang memuji ATLUS atas keberaniannya menciptakan IP baru yang tidak sekadar "copy-paste" dari Persona, tetapi tetap mempertahankan kekuatan naratif dan filosofi desain khas ATLUS.

Dengan tema kompleks, gameplay inovatif, dan presentasi artistik, Metaphor: ReFantazio berpotensi menjadi salah satu RPG terbaik dekade ini, dan membuka era baru bagi ATLUS sebagai pengembang RPG global.

Kesimpulan

Metaphor: ReFantazio bukan sekadar penerus spiritual dari Persona, tetapi sebuah lompatan besar bagi ATLUS ke dalam genre fantasi politis yang penuh intrik dan makna. Dengan sistem pertarungan hybrid, desain karakter ikonik, dunia yang kaya narasi, dan pendekatan filosofi yang matang, game ini menjadi salah satu judul paling dinantikan pada tahun 2025.

Bagi penggemar JRPG, pecinta cerita mendalam, atau siapa pun yang menginginkan pengalaman bermain yang artistik dan menggugah pikiran — Metaphor: ReFantazio adalah jawaban yang telah lama dinanti.


LihatTutupKomentar
close